Tips dan Trik Menghadapi Ujian S3

Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 9 Juli 2021 pukul 16:00 WIB, saya mempertahankan tesis S3 saya di the University of Manchester. Selama 1,5 jam saya menjawab 15 pertanyaan dari satu penguji eksternal (dari salah satu universitas di Inggris, di luar universitas saya) dan satu penguji internal, dengan ditemani oleh dua pembimbing saya (yang cuma menonton saja karena tidak boleh membantu saya menjawab sama sekali).

Kali ini saya mau berbagi proses saya mempersiapkan diri dan menjalani ujian S3, eh, siapa tahu di kalangan pembaca blog saya ada yang butuh, ya kan?

Proses ujian adalah proses yang penting dalam struktur program S3 di Manchester Institute of Education karena kelulusan dari program tidak hanya ditentukan oleh kualitas tesis tertulis tetapi juga apakah si kandidat doktor bisa mempertahankan apa yang ia tulis di tesis. Sehingga, meskipun telah berproses selama 3-4,5 tahun meneliti dan menulis, bisa saja si kandidat dinyatakan tidak lulus karena jawaban dalam ujian (atau istilah kami ‘viva’) tidak memuaskan para penguji. Tiap universitas tentu beda kebijakan soal viva, karena ada misalnya seorang teman yang viva-nya semacam perayaan saja setelah selesai proses menulis selama beberapa tahun (sungguh membuat saya iri!).

Continue reading “Tips dan Trik Menghadapi Ujian S3”

Teknologi yang Memudahkan, dan Bukan yang Membodohkan

Terkadang saya iri dengan para wisatawan jaman now. Harus diakui, berpetualang di tempat baru atau melakukan perjalanan ke tempat asing di masa sekarang bisa jadi sangat mudah dengan adanya peta yang bisa diakses secara elektronik.

Continue reading “Teknologi yang Memudahkan, dan Bukan yang Membodohkan”

#DailyGratitude Menonton Konser itu Bikin Norak Bahagia

img_20170315_211339_652.jpgTerserah mau dibilang sombong, tapi saya bersyukur bahwa saya akan menonton 4 konser musik sepanjang April-Juli ini. Diawali dengan Craig David yang musiknya serba romantis elektropop dan setelah bertahun-tahun kok enaknya masih tetap sama sejak saya mendengar lagunya Don’t Love You No More di tahun 2005. Lalu Dream Theater yang tahun ini merayakan 25 tahun berdirinya band mereka. Saya harus berterima kasih pada Yierick, gitaris band saya di Ames dulu yang memperkenalkan saya pada band ini. Dan saya tak pernah kehilangan selera pada John Mayer, sehingga memutuskan untuk menonton dia lagi setelah 14 tahun berlalu sejak dia belum siapa-siapa. Diakhiri dengan Coldplay, yang saya nggak familiar dengan lagu-lagunya, kecuali lagu-lagu yang seringkali dinyanyikan Daniel Kristiyanto di sesi-sesi karaoke kami. Tapi kok ya setelah melihat pertunjukan mereka di youtube pas  sesi jeda Super Bowl 50 di tahun 2015, ternyata musik mereka enak juga (plus tentu saja bisa bergaya menonton konsernya yang berpotensi akan bikin banyak pihak ngiri hahaha).

Continue reading “#DailyGratitude Menonton Konser itu Bikin Norak Bahagia”

Daily Gratitude #5 Obrolan yang Menyenangkan dan Mencerahkan

Akhir pekan saya kok ndilalah padat betul, sehingga tak mampu menuliskan #DailyGratitude yang harusnya daily alias harian tapi kok jadinya dua kali seminggu paling pol. Tapi nggak apa-apa, saya akan mengampuni diri saya sendiri karena tak menulis sering-sering. Kan mengampuni diri itu juga bagian dari rasa syukur menyadari bahwa diri ini masih manusia yang punya salah, tapi juga punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan? #IniMahNgeles

Continue reading “Daily Gratitude #5 Obrolan yang Menyenangkan dan Mencerahkan”

2011: Tahun Perubahan

Ya, ya, moga-moga tulisan saya ini tidak klise untuk ditampilkan di hari ini, hari pertama di tahun 2012 karena pasti banyak sekali yang menulis tentang refleksi tahun baru dan resolusi untuk tahun 2012. Yang jelas, tulisan ini akan jadi tulisan yang cukup narsis karena jelas tulisan ini tentang akan diri saya sendiri. Kalau Anda perduli, silakan diteruskan membacanya. Kalau tidak, selamat tahun baru dan terima kasih telah “secara tidak sengaja” mengunjungi blog saya.

Tahun 2011 buat saya adalah tahun yang penuh perubahan. Bisa dibilang perubahan besar-besaran dalam sejarah hidup saya, dalam soal karir maupun hubungan pribadi, yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

Dalam soal karir, saya bahagia karena akhirnya mendapatkan pekerjaan tambahan untuk ikut mendampingi mahasiswa-mahasiswa saya bertumbuh dalam lembaga kemahasiswaan. Bekerja dengan orang-orang muda selalu menyenangkan dan memuaskan saya karena saya ikut menyumbangkan sesuatu dalam perkembangan pribadi mereka. Masih dalam soal karir, akhirnya saya memulai proses untuk bersekolah lagi dan memuaskan hasrat kehausan saya akan ilmu. Meskipun bersekolah lagi adalah juga tuntutan karir saya sebagai dosen, namun tidak semata-mata begitu. Saya selalu suka menjadi siswa lagi dan belajar lagi. Rasanya kehausan akan ilmu tak ada berhentinya!

Belajar lagi membuat saya berpindah ke kota baru yang jauh lebih besar dan metropolitan. Buat seorang perempuan yang selama ini selalu tinggal di kota-kota kecil, perpindahan ke kota besar tidak begitu menyenangkan buat saya. Dengan besaran kota yang berpenduduk lima jutaan, semestinya sosialisasi akan menjadi lebih intens dengan kuantitas yang lebih banyak. Namun yang terjadi malah kebalikannya, di kota yang baru ini saya malah terisolasi, dengan lingkungan pergaulan yang begitu-begitu saja. Mungkin ini harus jadi resolusi saya di tahun 2012, yaitu lebih membuka diri terhadap pertemanan baru dan pergaulan baru.

Di dalam hal pribadi, saya memutuskan akhirnya untuk mengakhiri hubungan saya dengan seseorang yang sudah berlangsung 12 tahun. Ini bukan keputusan yang mudah dan tiba-tiba buat saya. Bahkan sudah bertahun-tahun saya memikirkan dan menimbang-nimbang. Namun pada akhirnya hubungan itu harus diakhiri. Menyedihkan tapi sekaligus melegakan.  Prosesnya bisa dibilang penuh onak dan duri dan masih belum tuntas sepenuhnya. Tapi setidaknya saya bisa dengan lega memulai tahun 2012 sebagai seorang pribadi yang sepenuhnya mandiri dan menjadi diri sendiri.

Apa yang akan terjadi di tahun 2012, saya masih belum tahu. Saya punya beberapa target yang saya sudah saya tetapkan, misalnya menyelesaikan proses sekolah setidaknya sampai memperoleh data, menyelesaikan proses perpisahan ini dan memulai hidup dengan buah hati saya. Mudah-mudahan target-target saya itu bisa terlaksana.

Tadi ketika saya bangun, WordPress mengirimkan laporan tahunan mengenai blog ini kepada saya. Tampaknya menarik juga untuk saya bagikan kepada Anda. Selamat membaca!

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2011 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

A San Francisco cable car holds 60 people. This blog was viewed about 3,500 times in 2011. If it were a cable car, it would take about 58 trips to carry that many people.

Click here to see the complete report.