Hari 30: Lima Tempat yang Ingin Saya Kunjungi

[Hari ke-30 tantangan 30 hari menulis]

Yay! Hari terakhir! Hutang lunas!

Eh, belum ya? Sampai saya kelar menulis pos terakhir ini, tentu belum lunas hutang saya. Hari ini saya akan menulis lima tempat yang ingin saya kunjungi.

Sebenarnya saya sudah pernah menulis tentang topik perjalanan ini. Di situ saya menulis bahwa saya ingin pergi ke Bandung, Pekanbaru, Medan, Manado, Jayapura, Purwokerto, Timor Leste, Ames, Kent, San Antonio, Chile, Brazil, Canberra, Perth, St. Petersburg. Di tulisan itu saya juga menulis bahwa seringkali alasan saya melakukan perjalanan adalah karena saya punya teman-teman yang bisa saya kunjungi di kota-kota itu. Tapi setelah melancong cukup banyak empat tahun terakhir ini, saya punya alasan yang lain. Biasanya adalah karena ingin merasakan makanan-makanan di kota-kota itu atau karena kota-kota itu punya museum dan galeri seni yang bagus.

Continue reading “Hari 30: Lima Tempat yang Ingin Saya Kunjungi”

Teknologi yang Memudahkan, dan Bukan yang Membodohkan

Terkadang saya iri dengan para wisatawan jaman now. Harus diakui, berpetualang di tempat baru atau melakukan perjalanan ke tempat asing di masa sekarang bisa jadi sangat mudah dengan adanya peta yang bisa diakses secara elektronik.

Continue reading “Teknologi yang Memudahkan, dan Bukan yang Membodohkan”

The Antithesis Traveler

What kind of traveler are you? @erfix redefined the idea of a traveler through his t-shirts.

I’m not a traveler.

erfix
Erfix and his signature t-shirt.

That’s the tagline of my friend Erfix‘s signature t-shirts, that he produced and sold to friends. I guess this may be a reaction to  the uprising trendiness of being a traveler for the sake of taking photos without actually enjoying the trip and appreciating the experiences. This is a deliberate and tangible act to redefine the meaning of  a traveler.   Continue reading “The Antithesis Traveler”

Kesasar di Negeri Sendiri

12243329_10153138421017407_4863921953816262114_n
Petunjuk arah di Bandara Kaitak, Hong Kong

Di sono-sono nggak pernah kesasar, mau di bandara, stasiun, gedung publik, bisa ketemu. Lah ini di bandara negeri sendiri bisa nyasar terminal. Mungkin saya lelah :((

Begitu tulis saya di Facebook ketika tiba kembali ke Jakarta setelah bepergian ke Daejeon dan Seoul selama seminggu sembari singgah beberapa jam di bandara Kaitak, Hongkong. Di e-tiket maskapai singa jelas tertulis saya harus ke Terminal 1 di Bandara Soekarno-Hatta untuk meneruskan perjalanan saya ke Semarang, sehingga saya santai saja menghabiskan waktu di Terminal 2 tempat saya tiba, lalu menumpang bis antar terminal. Tapi di mana tempat bis antar terminal berhenti di terminal kedatangan? Continue reading “Kesasar di Negeri Sendiri”