Tips dan Trik Menghadapi Ujian S3

Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 9 Juli 2021 pukul 16:00 WIB, saya mempertahankan tesis S3 saya di the University of Manchester. Selama 1,5 jam saya menjawab 15 pertanyaan dari satu penguji eksternal (dari salah satu universitas di Inggris, di luar universitas saya) dan satu penguji internal, dengan ditemani oleh dua pembimbing saya (yang cuma menonton saja karena tidak boleh membantu saya menjawab sama sekali).

Kali ini saya mau berbagi proses saya mempersiapkan diri dan menjalani ujian S3, eh, siapa tahu di kalangan pembaca blog saya ada yang butuh, ya kan?

Proses ujian adalah proses yang penting dalam struktur program S3 di Manchester Institute of Education karena kelulusan dari program tidak hanya ditentukan oleh kualitas tesis tertulis tetapi juga apakah si kandidat doktor bisa mempertahankan apa yang ia tulis di tesis. Sehingga, meskipun telah berproses selama 3-4,5 tahun meneliti dan menulis, bisa saja si kandidat dinyatakan tidak lulus karena jawaban dalam ujian (atau istilah kami ‘viva’) tidak memuaskan para penguji. Tiap universitas tentu beda kebijakan soal viva, karena ada misalnya seorang teman yang viva-nya semacam perayaan saja setelah selesai proses menulis selama beberapa tahun (sungguh membuat saya iri!).

Continue reading “Tips dan Trik Menghadapi Ujian S3”

Life in the time of corona #1 a.k.a dilemma trip

coronavirus-cucitangan1 (2)
A reminder to myself

A friend told me that I have a paranoid tendency. Well, he might be right. My paranoia reaches high points in my Ph.D. life and even more during this coronavirus outbreak. Continue reading “Life in the time of corona #1 a.k.a dilemma trip”

Because Ph.D. is Nasty

IMG-20180425-WA0003I seriously became a very bitter person during my #phdlife. I found so much negativity that I’ve been harboring for years, without realizing that they were buried deep down inside my happy-go-lucky-no-problem-I-am-strong-don’t-you-worry facade.

Like the fact that I always feel insecure about my being not pretty enough, not smart enough, not worthy enough, not important enough, that I conceal using my cynism of people showing off and my always trying to be humble. Well, it actually hurts me that people ignore my contribution and ideas but I hide behind my wise words that people who matter know how important I am.

Continue reading “Because Ph.D. is Nasty”

Menyaksikan Orang Melahirkan itu Ajaib!

Saya pernah melahirkan. Dua kali. Tapi tentu saja tak bisa melihat anak saya keluar dari jalan lahirnya dong! Ketutupan perut buncit soalnya dan saya tentu lebih merasakan sakitnya kontraksi dan si bayi yang sudah tak sabar ingin melihat dunia.

Eh tapi Tuhan itu Maha Seru! Kemarin saya diberi kesempatan untuk melihat dengan mata kepala sendiri seorang bayi dilahirkan ke dunia ini! Ajaib!

Continue reading “Menyaksikan Orang Melahirkan itu Ajaib!”

Teknologi yang Memudahkan, dan Bukan yang Membodohkan

Terkadang saya iri dengan para wisatawan jaman now. Harus diakui, berpetualang di tempat baru atau melakukan perjalanan ke tempat asing di masa sekarang bisa jadi sangat mudah dengan adanya peta yang bisa diakses secara elektronik.

Continue reading “Teknologi yang Memudahkan, dan Bukan yang Membodohkan”