Hikmah dari Ujian

Bersandar pada Tuhan itu jauh lebih kuat daripada bersandar pada manusia. 

Saya membaca posting ini di status teman saya, Tyasning Nusawardhani kemarin. Dan betapa benar postingnya itu. Dalam beberapa bulan terakhir ini Allah begitu sayang pada saya sehingga saya diberi ujian yang banyak sekali dan yang namanya Tuhan kalau membuat ujian sungguh sangat kreatif dan bertubi-tubi, sehingga saya megap-megap tak karuan menghadapinya. Saya bahkan bisa bilang, saya mencapai titik nadir, titik terendah dalam hidup saya, sehingga sudah tak mampu melakukan apa pun.

Ketika saya tidak mampu apa-apa, naluri saya adalah kembali pada Tuhan dan alhamdulillah saya mendapatkan hikmah dari kembalinya saya kepada Zat yang Maha Kuasa itu. 

Hikmah yang saya dapatkan adalah pelajaran untuk berbicara dan mendengarkan Tuhan. Seorang teman menyarankan saya untuk memohon ampunan kepada Allah dengan mengucapkan “astafirughlah alazim” berulang-ulang sehabis berdoa. Seorang teman yang lain menyuruh saya meminta pada Allah untuk diberi petunjuk yang sejelas-jelasnya lalu secara acak membuka kitab suci. Melengkapi saran ini, Om saya menyuruh saya untuk membaca baik-baik surat-surat atau ayat-ayat yang terbuka, mencernanya, dan menerapkannya pada diri sendiri. Alhasil, saya menjadi tenang setelah meminta ampunan Allah. Dari membaca surat-surat yang ditunjukkan kepada Allah, mata saya jadi terbuka tentang diri saya sendiri, tujuan-tujuan hidup saya, dan janji Allah untuk menolong saya. Saya hanya perlu menjalankan apa yang ditunjukkan oleh Allah dalam bacaan saya dengan sungguh-sungguh, melakukan koreksi terhadap diri, dan menyerahkan hasilnya ke tangan Allah semata. 

Saya masih harus menjalankannya. Saya masih harus mengoreksi diri saya. Saya masih harus menunjukkan kepercayaan penuh saya kepada kehendak Allah. Namun aduhai jiwa saya terasa begitu nyaman dan dikuatkan, seperti Tuhan sendiri yang memeluk saya dan meyakinkan saya bahwa semua yang terjadi akan baik untuk saya. Dan saya percaya, percaya total kepada kekuasaan, kebesaran, dan keadilanNYA.

Semoga Anda pun menyandarkan hidup Anda kepadaNYA dan mendapatkan penguatan itu. 

Author: Neny

not your typical mainstream individual. embracing all roles without being confined in one.

2 thoughts on “Hikmah dari Ujian”

Share your thoughts!

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.